Rabu, 03 Agustus 2016

Kompetisi Sains Madrasah Pertama Ku (Nasional) bag.3 - tahun 2014

PENGALAMAN MENGIKUTI KSM FISIKA TINGKAT NASIONAL
Assalamu’alaikum Wr.Wb

            Oke,setelah pengumuman KSM (Kompetisi Sains Madrasah) tingkat provinsi yang menyatakan aku sebagai perwakilan provinsi kalsel dalam ksm fisika tingkat mts. Akhirnya akupun mulai mempersiapkan diri untuk ksm tingkat nasional. Aku memperdalam materi dan berlatih soal sebanyak mungkin, aku juga belajar dasar-dasar praktek untuk di tingkat nasional. Karena aku tahu, di tingkat nasional nanti akan ada eksperimen yang dirahasiakan topiknya apa, sehingga aku harus mempelajari dasar dasar praktikum yang baik.
            Beberapa hari sebelum lomba, Panitia KSM kalsel mengadakan pembinaan selama dua hari. Aku dan ibu Indra selaku pembimbingku pun berangkat ke tempat pembinaan, yaitu wisma mapenda, komplek banjar indah , Banjarmasin. Disana kami diberikan arahan, serta bimbingan. Pada malam hari, kami belajar teori bersama dengan guru yang telah disiapkan panitia, kami mencoba memecahkan beberapa soal dengan trik yang bermacam-macam. Saat belajar bersama, Kami yang dari kelompok fisika merupakan kelompok yang paling lama belajar. Mungkin karena over fighting sekali dalam memecahkan soal Fisika yang begitu mengasyikkan tersebut. Setelah belajar, akupun kembali ke kamar. Kamarku terletak paling ujung, aku sekamar dengan guru pembimbing mata pelajaran Geografi.oh iya, Ada pengalaman yang ingin kubagikan ketika siang hari sebelum malam itu, ketika aku ingin sholat zuhur waktu itu. 
            Saat itu waktu zuhur telah tiba, tentu saja aku selaku muslim ingin mengerjakan sholat, tapi ternyata musholla nya ada di lantai 3, sedangkan dilantai 3 sepertinya tidak ada satupun orang. Tentu saja aku kebingungan, apa yang harus aku lakukan ? mau sholat di kamar, sajadah tidak ada. Mau sholat di atas, sendirian. Mau nggak sholat, ya nggak maulah. Dan  Allah pun mendengar isi hatiku .. Teman teman contingen lain ternyata juga mau sholat zuhur ke musholla, Alhamdulillaah ada temennya ...Akhirnya, kamipun naik ke lantai 3, dan tepat dugaan ku. Dilantai 3 sepi bahkan sangat sepi. Tempat wudhu nya juga tidak ada. Yang ada hanya wastafel yang cukup menyulitkan untuk berwudhu. Namun apa daya,harus bagaimana lagi.
            Akhirnya setelah sholat akupun kembali ke kamar. Malam hari pun tiba, waktu itu sekitar pukul 7 malam, ternyata guru yang sekamar denganku izin mau keluar sebentar. Otomatis aku harus sendirian dikamar paling ujung itu. Kamar ini terletak paling ujung, jendelanya terbuka, malam, sendirian lagi. Apes banget.. Asli aku takut disana, ditambah lagi angin sepoi sepoi menerjang tirai di jendela yang terbuka menambah kesan seram di kamar itu. Namun alhamdulillah nya tidak berselang lama ada pengumuman bahwa belajar bersama akan diadakan segera di AULA, dan diharapkan seluruh peserta pembimbing serta panitia untuk berkumpul. Alhamdulillaaah.
            Kegiatan pembinaan itu ditutup dengan salam perpisahan sementara (kenapa sementara ? karena kurang lebih beberapa hari lagi semuanya akan berkumpul lagi untuk berangkat ke kota Makassar,Sulawesi Selatan). Semua peserta dan pembimbing pun pulang ke daerah masing-masing untuk packing persiapan berangkat ...
            Di rumah, aku mempersiapkan segala perlengkapan yang akan ku perlukan selama di Makassar. Mulai dari pakaian, obat-obatan, alat tulis, buku-buku, uang, serta berbagai kelengkapan yang mungkin aku perlukan.
            Hari itu pun tiba, hari keberangkatan ku ke Makassar,Sulawesi Selatan. Pagi itu, aku diantar ayahku ke rumah ibu Indra untuk menunggu mobil disana. Terlihat raut wajah bahagia dan penuh harapan serta kecemasan dari ayahku karena baru kali ini aku berpergian jauh ke luar pulau. Aku pun mencoba tetap tegar dan semangat ku semakin menggelora untuk membanggakan ayahku. Akhirnya mobil yang mengantar kami ke bandara datang, aku pun berpamitan dengan ayahku dan meminta do’a kepada beliau untuk kesuksesanku, karena kesuksesan seorang anak tidak terlepas dari do’a orangtuanya. Setelah sampai di Banjarbaru, kami pun makan sebentar di tempat makan dekat bandara. Setelah itu kami langsung menuju bandara, dan menunggu jam penerbangan kami. Kami berangkat agak sore an dari Kalimantan Selatan menuju Sulawesi Selatan. Dan alhamdulillah, ini pengalaman pertamaku menaiki pesawat terbang, kebahagiaan ku semakin besar tatkala aku sadar aku menaiki pesawat dengan uang bukan dari orangtua, melainkan jerih payahku belajar sampai bisa mengikuti KSM tingkat Nasional. Selama penerbangan, rona kebahagiaan diwajahku yang seakan tidak mau pudar. Kami transit sebentar di kota baru dan langsung lanjut ke kota Makassar. Masya Allah, begitu bahagia aku ketika kami mulai mendarat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin. Terlihat gemerlap cahaya- cahaya lampu dari kota yang begitu ramai dengan aktivitasnya yang seakan tiada henti. Angin dingin langsung merasuk di tubuhku ketika kami sampai di bandara. Terlihat begitu ramai orang berlalu lalang dengan aktivitasnya masing-masing. Ketika kami keluar dari bandara, telah dipersiapkan mobil-mobil untuk mengantar kami ke hotel. Ketika di perjalanan menuju hotel, tidak henti-hentinya aku melihat pemandangan kota Makassar yang sangat indah.
            Kamipun tiba di hotel, hotel sementara lebih tepatnya, karena besok kami akan pindah ke Hotel khusus perlombaan, bergabung bersama contingen seluruh Indonesia. Kamar telah dibagi, dan kamipun masuk ke kamar masing2 untuk beristirahat sejenak, kemudian makan malam bersama. Selanjutnya kami  pun beristirahat semalam untuk besoknya kami menuju hotel khusus perlombaan, yaitu Grand Clarion Hotel and convention. Besoknya kami sarapan pagi dan siap-siap untuk berangkat ke hotel yang lebih mewah (wkwk) tempat perlombaan. Semua sudah siap. Kamipun berangkat kesana dengan bus khusus contingen. Sesampainya disana, kami harus menunggu ekstra keras, karena begitu ribetnya adsministrasi nya yang alhasil membuat kami menunggu berjam-jam. Setelah menunggu berjam-jam, akhirnya kami pun mendapatkan kamar yang diisi oleh 4 orang, kamarku terletak di lantai 7 yang letaknyaaa ... Yapp, diujung lagi. Kamipun segera menuju kamar untuk istirahat karena malam ini akan diadakan acara pembukaan, Malam harinya, aku dan rekan sekamarku terlambat datang ke acara pembukaan dan alhasil kami tidak mendapat kursi untuk duduk. Menikmati acara pembukaan dengan berdiri, haduhh melelahkan. Setelah acara hampir selesai kamipun kembali ke kamar. Namun ternyata ada technical meeting dulu yang wajib diikuti oleh pembimbing namun tidak wajib diikuti peserta. Namun, aku memilih ikut karena ingin tahu prosedurnya seperti apa untuk tes teori besok. Setelah technical meeting selesai, aku pun kembali ke kamar. Dikamar telah ada rekan sekamarku yang tidak mengikuti technical meeting. Malam itu aku tidur tidak begitu lelap karena deg-degan dengan soal tes teori yang diadakan besok hari. Besok hari pun datang,tepatnya hari Selasa,26 Agustus 2014, hari itu bertepatan dengan hari ulang tahunku yang ke 14, aku bangun sangat pagi sekali. Aku mandi, sholat subuh dan sedikit membaca buku untuk merefresh ingatan otakku. Setelah semua sudah siap, kami pun berangkat menuju lantai bawah untuk sarapan. Setelah sarapan, aku menemui pembimbingku untuk diantar menuju ruangan tes. Sesampainya di depan ruangan tes, aku bersalaman dengan pembimbing ku dan meminta do’a. Akupun masuk ke dalam ruangan tes dan menduduki kursi sesuai dengan nomor urut provinsi ku. Disamping kananku ada peserta dari tetangga provinsiku yaitu provinsi Kalimantan Barat.
            Dimeja telah ada data peserta, buku kosong, dan pulpen. Aku hanya berdiam diri menunggu tes teori 1 dimulai sambil sesekali melihat peserta lain. Tes teori 1 pun dimulai, para peserta disuruh untuk  meletakkan tas nya ke depan sambil para pengawas membagikan soal dan lembar jawaban. Aku yang telah meletakkan tas ku pun duduk ke kursiku  dan mulai berdo’a untuk mengerjakan soal tes ini. Dengan hati-hati kubuka lembar pertama soal. Kubaca soalnya dan mulai ku analisis penyelesaiannya. Tes teori 1 ini terdiri dari 20 soal essay. Dan Alhamdulillah, aku mampu menjawab sekitar 8 soal. Meskipun hanya 8 soal, Aku sangat bersyukur karena aku telah berpikir sekuat tenaga untuk menyelesaikan soal2 itu. Aku sudah bertawakkal dengan jawaban itu. Aku tidak ingin berlarut-larut dengan soal yang sulit itu karena aku tahu setelah ini masih ada tes teori 2 yang tentu jauh lebih sulit. Waktu mengerjakan tes teori 1 pun habis, aku merapikan alat tulisku dan berjalan keluar ruangan dengan lelah. Di luar, telah ada pembimbing yang menungguku, aku pun mengambil snack yang ada dan menuju pembimbingku untuk memakan snack sebentar sambil sedikit membahas soal dengan pembimbingku. Selang 15 menitan, tes teori 2 pun dimulai, aku sedikit terlambat masuk, namun aku masih sempat mempersiapkan diri sebelum pengawas membagikan soal kepadaku. Aku sungguh cukup tertekan di tes teori 2 ini dimana otakku yang masih panas karena berpikir di tes teori 1 langsung berpikir lagi unruk tes teori 2 yang sudah tentu jauh lebih sulit dari tes teori 1. Tes teori 2 ini terdiri dari 15 soal essay dengan kualitas soal jauh lebih tinggi dibandingkan tes teori 1. Pada tes teori 2 ini aku hanya mampu mengerjakan 7 soal. Jumlah yang sedikit. Namun apa daya aku hanya mampu menjawab sebanyak itu. Tes teori 2 pun selesai, aku keluar ruangan tes dan telah disambut oleh pembimbingku. Kamipun menuju lantai 2 untuk makan siang, dan kemudian beristirahat di kamar masing-masing. Dikamar, telah ada rekan sekamarku yang telah lebih dulu sampai dikamar. Dengan wajah lelah, akupun langsung membaringkan tubuhku di kasur untuk beristirahat untuk mempersiapkan diriku besok untuk tes eksperimen. Dilain tempat, pembimbingku membahas soal yang telah aku jawab dengan juri untuk menentukan skor ku. Aku hanya berpasrah diri akan skor ku nanti.
            Sore hari pun tiba, aku mulai mandi dan sholat ashar. Aku duduk sejenak di teras kamar yang menghadap ke arah kolam renang untuk menyegarkan diriku. Ketika malam hari, aku bertemu dengan pembimbingku dan pembimbing ku mengatakan keadaan skor ku. Aku yang berpasrah diri hanya terdiam mendengar penjelasan pembimbingku mengenai skor tes teori 1 dan 2 ku. Setelah itu kami semua makan malam, dan selanjutnya kamipun kembali ke kamar masing2. Di kamar, aku mencoba untuk belajar sedikit sambil mengingat2 teknik2 penulisan laporan ilmiah untuk tes eksperimen ku besok. Aku sama sekali tidak ada bayangan mengenai tes eksperimen besok. Aku tidak tahu alat apa yang akan dipakai besok. Aku hanya bertawakkal kepada Allah SWT. Hari esok pun tiba, tepatnya hari Rabu, 27 Agustus 2014. Kami semua sarapan bersama. Kemudian kamipun menuju bis untuk pergi ke sekolah2 tertentu untuk  mengadakan tes eksperimen. Untuk fisika, terletak di MAN 2 Model Makassar. Sekolah percontohan di provinsi Sulawesi Selatan.
            Kami yang telah tiba di sekolah itupun menunggu sebentar sekitar beberapa menit dan tepat setelah bel berbunyi, kamipun masuk ke ruangan masing-masing. Di ruangan tes, aku pun melihat beberapa alat yang cukup familiar bagiku, yaitu stopwatch,tiang penyangga,benang,penjepit buaya dan lain-lain. Semua benda itu terletak dengan rapi di setiap meja peserta. Aku mungkin cukup familiar dengan alat2 tersebut, tapi aku tidak mempunyai bayangan sedikitpun tentang apa yang akan dilakukan selama tes eksperimen ini. Tes eksperimen ini dilaksanakan selama 3 jam dengan soal yang bersusun dan bertingkat. Jadi ketika kita tidak mampu mengerjakan soal nomor 1, maka kemungkinan besar kita tidak akan mampu mengerjakan soal nomor 2, begitu seterusnya. Aku termasuk orang yang paling lama dalam melakukan percobaan. Ketika peserta lain telah mengolah dan menganalisis data. Aku masih disibukkan dengan percobaan yang terus mengalami kesalahan. Kesalahan ku kali ini dipicu oleh sifat ke perfeksionisan ku. Pada soal, kita diminta untuk menentukan waktu jatuh sebuah massa maupun beberapa massa dengan benang sepanjang 1 meter. Akupun mengukur panjang benang yang disediakan dan mendapatkan hasil yaitu 1 meter. Aku pun kebingungan bagaimana dengan panjang tali pas-pasan 1 meter yang itupun harus diikat ke tiang penyangga, sehingga mengurangi panjangnya beberapa cm, padahal di prosedur harus memakai tali yang panjangnya seharusnya 1 meter. Padahal ketika diikatkan ke tiang, otomatis panjang tali akan berkurang beberapa cm dari puncak tiang. Dan hal itu akan berpengaruh terhadap ketelitian data yang akan disajikan. Itulah kesulitan yang kualami yang cukup menyita waktuku.
            Waktu tes eksperimen pun habis, aku yang masih belum mengerjakan 2 soal analisis pun kebingungan. Dan dengan terpaksa, aku pun tidak berhasil mengerjakan semua soal eksperimen dan berjalan menuju ke luar ruangan untuk kembali ke Hotel. Sesampainya di hotel, aku hanya berdiam diri sambil membaringkan tubuhku di kasur. Aku tinggal bertawakkal akan segala usaha dan ikhtiar yang telah aku lakukan. Agenda besok adalah refreshing. Kami akan mengunjungi pantai losari, benteng Rotterdam, dan Trans Studio Makassar. Aku sangat menikmati refreshing ini diselingi dengan berfoto bersama contingen lain untuk menghilangkan pikiran tentang hasil tes ku sejenak. Hari itu pun ditutup dengan refreshing di Trans Studio Makassar. Kami pun kembali ke hotel pada sore hari untuk bersiap2 di acara penutupan dan pengumuman kemenangan pada malam hari.
            Malam hari pun tiba, para peserta, pembimbing, panitia, serta kepala Kementrian Agama Kalimantan Selatan berkumpul di depan ballroom untuk bersiap-siap masuk kedalam untuk menyaksikkan pengumuman pemenang Kompetisi Sains Madrasah Tingkat Nasional tahun 2014. Acara penutupan kali ini diawali dengan flash news, pembukaan, pembacaan ayat suci Al Qur’an, Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, mars madrasah,dan hymne madrasah. Dilanjutkan dengan berbagai acara lainnya hingga tibalah Pengumuman sekaligus penyerahan medali kompetisi Sains Madrasah. Dimulai dari tingkat madrasah Ibtidaiyah yang sangat disayangkan provinsi Kalimantan Selatan tidak dapat membawa medali. Dilanjutkan dengan tingkat madrasah Tsanawiyah, yang diawali dari pelajaran matematika, dilanjutkan biologi, dan kemudian Fisika. Satu persatu nama peraih medali disebutkan, sampai pada akhirnya disebutkan “Supyan Rahman, dari MTsN 2 Rantau, provinsi Kalimantan Selatan”. Alhamdulillaah !!! Tidak terhingga kebahagiaanku pada malam itu. Aku berhasil mendapatkan medali Perak mengalahkan berpuluh-puluh provinsi lainnya. Aku berhasil mengharumkan nama baik sekolahku, kabupaten ku, dan provinsiku. Sebuah rezeki yang luarbiasa besar dari Allah SWT.Terima kasih Ya Allah, terimakasih orang tuaku, keluargaku, guru-guruku, teman-temanku, serta semua pihak yang telah membantu saya sampai saya berhasil mendapatkan sebuah penghargaan yang sangat berharga ini. Medali perak ini merupakan hadiah ulang tahun ku yang tak terhingga. :)
            Setelah pengumuman, kamipun berfoto bersama dan diakhiri dengan ucapan selamat yang terus mengalir dari rekan-rekan lain.
            Berikut foto saya dengan pembimbing saya, ibu Indrayati,S.Pd serta foto medali perak saya.
IMG_0563.PNG IMG_0562.PNG
 








Kami semua pun kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat serta bersiap-siap untuk kepulangan besok. Besoknya kami pulang sangat pagi, dan tepat sekitar jam 7 pagi, kami pun menaiki pesawat untuk terbang kembali ke provinsi tercinta, Kalimantan Selatan.
Tepat sebelum menaiki pesawat, kuhirup udara Makassar dalam-dalam. Sunggu pengalaman yang luar bisa berharga dan berkesan yang pastinya akan aku bagikan kepada teman-teman semua. :)
Wassalamu’alaikum Wr.Wb


Tidak ada komentar:

Posting Komentar