PENGALAMAN
MENGIKUTI KSM FISIKA TINGKAT NASIONAL
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Oke,setelah
pengumuman KSM (Kompetisi Sains Madrasah) tingkat provinsi yang menyatakan aku sebagai perwakilan provinsi
kalsel dalam ksm fisika tingkat mts. Akhirnya akupun mulai mempersiapkan diri
untuk ksm tingkat nasional. Aku memperdalam materi dan berlatih soal sebanyak
mungkin, aku juga belajar dasar-dasar praktek untuk di tingkat nasional. Karena
aku tahu, di tingkat nasional nanti akan ada eksperimen yang dirahasiakan
topiknya apa, sehingga aku harus mempelajari dasar dasar praktikum yang baik.
Beberapa
hari sebelum lomba, Panitia KSM kalsel mengadakan pembinaan selama dua hari.
Aku dan ibu Indra selaku pembimbingku pun berangkat ke tempat pembinaan, yaitu
wisma mapenda, komplek banjar indah , Banjarmasin. Disana kami diberikan
arahan, serta bimbingan. Pada malam hari, kami belajar teori bersama dengan
guru yang telah disiapkan panitia, kami mencoba memecahkan beberapa soal dengan
trik yang bermacam-macam. Saat belajar bersama, Kami yang dari kelompok fisika merupakan kelompok
yang paling lama belajar. Mungkin karena over fighting sekali dalam memecahkan
soal Fisika yang begitu mengasyikkan tersebut. Setelah belajar, akupun kembali ke
kamar. Kamarku terletak paling ujung, aku sekamar dengan guru pembimbing mata
pelajaran Geografi.oh iya, Ada pengalaman yang ingin kubagikan ketika siang hari sebelum malam itu, ketika aku ingin
sholat zuhur waktu itu.
Saat itu waktu zuhur telah tiba, tentu saja aku selaku
muslim ingin mengerjakan sholat, tapi ternyata musholla nya ada di lantai 3, sedangkan dilantai 3 sepertinya tidak ada satupun orang. Tentu saja aku
kebingungan, apa yang harus aku lakukan ? mau sholat di kamar, sajadah tidak
ada. Mau sholat di atas, sendirian. Mau nggak sholat, ya nggak maulah. Dan Allah pun mendengar isi hatiku .. Teman teman
contingen lain ternyata juga mau sholat zuhur ke musholla, Alhamdulillaah ada
temennya ...Akhirnya, kamipun naik ke lantai 3, dan tepat dugaan ku. Dilantai 3
sepi bahkan sangat sepi. Tempat wudhu nya juga tidak ada. Yang ada hanya
wastafel yang cukup menyulitkan untuk berwudhu. Namun apa daya,harus bagaimana
lagi.
Akhirnya
setelah sholat akupun kembali ke kamar. Malam hari pun tiba, waktu itu sekitar pukul 7 malam, ternyata guru yang sekamar denganku izin mau keluar sebentar.
Otomatis aku harus sendirian dikamar paling ujung itu. Kamar ini terletak
paling ujung, jendelanya terbuka, malam, sendirian lagi. Apes banget.. Asli aku
takut disana, ditambah lagi angin sepoi sepoi menerjang tirai di jendela yang
terbuka menambah kesan seram di kamar itu. Namun alhamdulillah nya tidak
berselang lama ada pengumuman bahwa belajar bersama akan diadakan segera di
AULA, dan diharapkan seluruh peserta pembimbing serta panitia untuk berkumpul.
Alhamdulillaaah.
Kegiatan
pembinaan itu ditutup dengan salam perpisahan sementara (kenapa sementara ?
karena kurang lebih beberapa hari lagi semuanya akan berkumpul lagi untuk
berangkat ke kota Makassar,Sulawesi Selatan). Semua peserta dan pembimbing pun
pulang ke daerah masing-masing untuk packing persiapan berangkat ...
Di
rumah, aku mempersiapkan segala perlengkapan yang akan ku perlukan selama di
Makassar. Mulai dari pakaian, obat-obatan, alat tulis, buku-buku, uang, serta
berbagai kelengkapan yang mungkin aku perlukan.
Hari
itu pun tiba, hari keberangkatan ku ke Makassar,Sulawesi Selatan. Pagi itu, aku
diantar ayahku ke rumah ibu Indra untuk menunggu mobil disana. Terlihat raut
wajah bahagia dan penuh harapan serta kecemasan dari ayahku karena baru kali
ini aku berpergian jauh ke luar pulau. Aku pun mencoba tetap tegar dan semangat
ku semakin menggelora untuk membanggakan ayahku. Akhirnya mobil yang mengantar
kami ke bandara datang, aku pun berpamitan dengan ayahku dan meminta do’a
kepada beliau untuk kesuksesanku, karena kesuksesan seorang anak tidak terlepas
dari do’a orangtuanya. Setelah sampai di Banjarbaru, kami pun makan sebentar di
tempat makan dekat bandara. Setelah itu kami langsung menuju bandara, dan
menunggu jam penerbangan kami. Kami berangkat agak sore an dari Kalimantan
Selatan menuju Sulawesi Selatan. Dan alhamdulillah, ini pengalaman pertamaku
menaiki pesawat terbang, kebahagiaan ku semakin besar tatkala aku sadar aku
menaiki pesawat dengan uang bukan dari orangtua, melainkan jerih payahku
belajar sampai bisa mengikuti KSM tingkat Nasional. Selama penerbangan, rona kebahagiaan diwajahku yang seakan tidak mau pudar. Kami transit
sebentar di kota baru dan langsung lanjut ke kota Makassar. Masya Allah, begitu
bahagia aku ketika kami mulai mendarat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin. Terlihat gemerlap cahaya-
cahaya lampu dari kota yang begitu ramai dengan aktivitasnya yang seakan tiada
henti. Angin dingin langsung merasuk di tubuhku ketika kami sampai di bandara.
Terlihat begitu ramai orang berlalu lalang dengan aktivitasnya masing-masing.
Ketika kami keluar dari bandara, telah dipersiapkan mobil-mobil untuk mengantar
kami ke hotel. Ketika di perjalanan menuju hotel, tidak henti-hentinya aku
melihat pemandangan kota Makassar yang sangat indah.
Kamipun
tiba di hotel, hotel sementara lebih tepatnya, karena besok kami akan pindah ke Hotel khusus perlombaan, bergabung bersama contingen seluruh Indonesia. Kamar telah dibagi, dan kamipun masuk ke kamar masing2 untuk
beristirahat sejenak, kemudian makan malam bersama. Selanjutnya kami pun beristirahat semalam untuk besoknya kami
menuju hotel khusus perlombaan, yaitu Grand Clarion Hotel and convention.
Besoknya kami sarapan pagi dan siap-siap untuk berangkat ke hotel yang lebih
mewah (wkwk) tempat perlombaan. Semua sudah siap. Kamipun berangkat kesana dengan bus
khusus contingen. Sesampainya disana, kami harus menunggu ekstra keras, karena
begitu ribetnya adsministrasi nya yang alhasil membuat kami menunggu
berjam-jam. Setelah menunggu berjam-jam, akhirnya kami pun mendapatkan kamar
yang diisi oleh 4 orang, kamarku terletak di lantai 7 yang letaknyaaa ... Yapp, diujung lagi.
Kamipun segera menuju kamar untuk istirahat karena malam ini akan diadakan
acara pembukaan, Malam harinya, aku dan rekan sekamarku terlambat datang ke
acara pembukaan dan alhasil kami tidak mendapat kursi untuk duduk. Menikmati
acara pembukaan dengan berdiri, haduhh melelahkan. Setelah acara hampir selesai
kamipun kembali ke kamar. Namun ternyata ada technical meeting dulu yang wajib
diikuti oleh pembimbing namun tidak wajib diikuti peserta. Namun, aku memilih
ikut karena ingin tahu prosedurnya seperti apa untuk tes teori besok. Setelah
technical meeting selesai, aku pun kembali ke kamar. Dikamar telah ada rekan
sekamarku yang tidak mengikuti technical meeting. Malam itu aku tidur tidak
begitu lelap karena deg-degan dengan soal tes teori yang diadakan besok hari.
Besok hari pun datang,tepatnya hari Selasa,26 Agustus 2014, hari itu bertepatan dengan hari ulang tahunku yang ke 14, aku bangun sangat pagi sekali. Aku mandi, sholat subuh
dan sedikit membaca buku untuk merefresh ingatan otakku. Setelah semua sudah
siap, kami pun berangkat menuju lantai bawah untuk sarapan. Setelah sarapan,
aku menemui pembimbingku untuk diantar menuju ruangan tes. Sesampainya di depan
ruangan tes, aku bersalaman dengan pembimbing ku dan meminta do’a. Akupun masuk
ke dalam ruangan tes dan menduduki kursi sesuai dengan nomor urut provinsi ku.
Disamping kananku ada peserta dari tetangga provinsiku yaitu provinsi
Kalimantan Barat.
Dimeja
telah ada data peserta, buku kosong, dan pulpen. Aku hanya berdiam diri
menunggu tes teori 1 dimulai sambil sesekali melihat peserta lain. Tes teori 1
pun dimulai, para peserta disuruh untuk meletakkan tas nya ke depan sambil para
pengawas membagikan soal dan lembar jawaban. Aku yang telah meletakkan tas ku
pun duduk ke kursiku dan mulai berdo’a
untuk mengerjakan soal tes ini. Dengan hati-hati kubuka lembar pertama soal.
Kubaca soalnya dan mulai ku analisis penyelesaiannya. Tes teori 1 ini terdiri
dari 20 soal essay. Dan Alhamdulillah, aku mampu menjawab sekitar 8 soal.
Meskipun hanya 8 soal, Aku sangat bersyukur karena aku telah berpikir sekuat
tenaga untuk menyelesaikan soal2 itu. Aku sudah bertawakkal dengan jawaban itu.
Aku tidak ingin berlarut-larut dengan soal yang sulit itu karena aku tahu
setelah ini masih ada tes teori 2 yang tentu jauh lebih sulit. Waktu
mengerjakan tes teori 1 pun habis, aku merapikan alat tulisku dan berjalan
keluar ruangan dengan lelah. Di luar, telah ada pembimbing yang menungguku, aku
pun mengambil snack yang ada dan menuju pembimbingku untuk memakan snack sebentar
sambil sedikit membahas soal dengan pembimbingku. Selang 15 menitan, tes teori
2 pun dimulai, aku sedikit terlambat masuk, namun aku masih sempat
mempersiapkan diri sebelum pengawas membagikan soal kepadaku. Aku sungguh cukup
tertekan di tes teori 2 ini dimana otakku yang masih panas karena berpikir di
tes teori 1 langsung berpikir lagi unruk tes teori 2 yang sudah tentu jauh
lebih sulit dari tes teori 1. Tes teori 2 ini terdiri dari 15 soal essay dengan
kualitas soal jauh lebih tinggi dibandingkan tes teori 1. Pada tes teori 2 ini
aku hanya mampu mengerjakan 7 soal. Jumlah yang sedikit. Namun apa daya aku
hanya mampu menjawab sebanyak itu. Tes teori 2 pun selesai, aku keluar ruangan
tes dan telah disambut oleh pembimbingku. Kamipun menuju lantai 2 untuk makan
siang, dan kemudian beristirahat di kamar masing-masing. Dikamar, telah ada
rekan sekamarku yang telah lebih dulu sampai dikamar. Dengan wajah lelah,
akupun langsung membaringkan tubuhku di kasur untuk beristirahat untuk
mempersiapkan diriku besok untuk tes eksperimen. Dilain tempat, pembimbingku
membahas soal yang telah aku jawab dengan juri untuk menentukan skor ku. Aku
hanya berpasrah diri akan skor ku nanti.
Sore
hari pun tiba, aku mulai mandi dan sholat ashar. Aku duduk sejenak di teras kamar
yang menghadap ke arah kolam renang untuk menyegarkan diriku. Ketika malam
hari, aku bertemu dengan pembimbingku dan pembimbing ku mengatakan keadaan skor
ku. Aku yang berpasrah diri hanya terdiam mendengar penjelasan pembimbingku
mengenai skor tes teori 1 dan 2 ku. Setelah itu kami semua makan malam, dan
selanjutnya kamipun kembali ke kamar masing2. Di kamar, aku mencoba untuk
belajar sedikit sambil mengingat2 teknik2 penulisan laporan ilmiah untuk tes
eksperimen ku besok. Aku sama sekali tidak ada bayangan mengenai tes eksperimen
besok. Aku tidak tahu alat apa yang akan dipakai besok. Aku hanya bertawakkal
kepada Allah SWT. Hari esok pun tiba, tepatnya hari Rabu, 27 Agustus 2014. Kami
semua sarapan bersama. Kemudian kamipun menuju bis untuk pergi ke sekolah2
tertentu untuk mengadakan tes
eksperimen. Untuk fisika, terletak di MAN 2 Model Makassar. Sekolah percontohan
di provinsi Sulawesi Selatan.
Kami
yang telah tiba di sekolah itupun menunggu sebentar sekitar beberapa menit dan
tepat setelah bel berbunyi, kamipun masuk ke ruangan masing-masing. Di ruangan
tes, aku pun melihat beberapa alat yang cukup familiar bagiku, yaitu
stopwatch,tiang penyangga,benang,penjepit buaya dan lain-lain. Semua benda itu terletak
dengan rapi di setiap meja peserta. Aku mungkin cukup familiar dengan alat2
tersebut, tapi aku tidak mempunyai bayangan sedikitpun tentang apa yang akan
dilakukan selama tes eksperimen ini. Tes eksperimen ini dilaksanakan selama 3
jam dengan soal yang bersusun dan bertingkat. Jadi ketika kita tidak mampu
mengerjakan soal nomor 1, maka kemungkinan besar kita tidak akan mampu
mengerjakan soal nomor 2, begitu seterusnya. Aku termasuk orang yang paling
lama dalam melakukan percobaan. Ketika peserta lain telah mengolah dan
menganalisis data. Aku masih disibukkan dengan percobaan yang terus mengalami
kesalahan. Kesalahan ku kali ini dipicu oleh sifat ke perfeksionisan ku. Pada
soal, kita diminta untuk menentukan waktu jatuh sebuah massa maupun beberapa massa
dengan benang sepanjang 1 meter. Akupun mengukur panjang benang yang disediakan
dan mendapatkan hasil yaitu 1 meter. Aku pun kebingungan bagaimana dengan
panjang tali pas-pasan 1 meter yang itupun harus diikat ke tiang penyangga, sehingga
mengurangi panjangnya beberapa cm, padahal di prosedur harus memakai tali yang panjangnya seharusnya 1 meter. Padahal ketika diikatkan ke tiang, otomatis panjang
tali akan berkurang beberapa cm dari puncak tiang. Dan hal itu akan berpengaruh
terhadap ketelitian data yang akan disajikan. Itulah kesulitan yang kualami
yang cukup menyita waktuku.
Waktu
tes eksperimen pun habis, aku yang masih belum mengerjakan 2 soal analisis pun
kebingungan. Dan dengan terpaksa, aku pun tidak berhasil mengerjakan semua soal
eksperimen dan berjalan menuju ke luar ruangan untuk kembali ke Hotel.
Sesampainya di hotel, aku hanya berdiam diri sambil membaringkan tubuhku di
kasur. Aku tinggal bertawakkal akan segala usaha dan ikhtiar yang telah aku
lakukan. Agenda besok adalah refreshing. Kami akan mengunjungi pantai losari,
benteng Rotterdam, dan Trans Studio Makassar. Aku sangat menikmati refreshing ini
diselingi dengan berfoto bersama contingen lain untuk menghilangkan pikiran tentang hasil tes
ku sejenak. Hari itu pun ditutup dengan refreshing di Trans Studio Makassar.
Kami pun kembali ke hotel pada sore hari untuk bersiap2 di acara penutupan dan
pengumuman kemenangan pada malam hari.
Malam
hari pun tiba, para peserta, pembimbing, panitia, serta kepala Kementrian Agama Kalimantan Selatan berkumpul di depan ballroom untuk bersiap-siap masuk kedalam
untuk menyaksikkan pengumuman pemenang Kompetisi Sains Madrasah Tingkat
Nasional tahun 2014. Acara penutupan kali ini diawali dengan flash news,
pembukaan, pembacaan ayat suci Al Qur’an, Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya, mars madrasah,dan hymne madrasah. Dilanjutkan dengan berbagai acara
lainnya hingga tibalah Pengumuman sekaligus penyerahan medali kompetisi Sains
Madrasah. Dimulai dari tingkat madrasah Ibtidaiyah yang sangat disayangkan
provinsi Kalimantan Selatan tidak dapat membawa medali. Dilanjutkan dengan
tingkat madrasah Tsanawiyah, yang diawali dari pelajaran matematika,
dilanjutkan biologi, dan kemudian Fisika. Satu persatu nama peraih medali
disebutkan, sampai pada akhirnya disebutkan “Supyan Rahman, dari MTsN 2 Rantau,
provinsi Kalimantan Selatan”. Alhamdulillaah !!! Tidak terhingga kebahagiaanku
pada malam itu. Aku berhasil mendapatkan medali Perak mengalahkan
berpuluh-puluh provinsi lainnya. Aku berhasil mengharumkan nama baik sekolahku,
kabupaten ku, dan provinsiku. Sebuah rezeki yang luarbiasa besar dari Allah
SWT.Terima kasih Ya Allah, terimakasih orang tuaku, keluargaku, guru-guruku,
teman-temanku, serta semua pihak yang telah membantu saya sampai saya berhasil
mendapatkan sebuah penghargaan yang sangat berharga ini. Medali perak ini merupakan hadiah ulang tahun ku yang tak terhingga. :)
Setelah
pengumuman, kamipun berfoto bersama dan diakhiri dengan ucapan selamat yang
terus mengalir dari rekan-rekan lain.
Berikut
foto saya dengan pembimbing saya, ibu Indrayati,S.Pd serta foto medali perak
saya.
Kami semua pun kembali ke
kamar masing-masing untuk beristirahat serta bersiap-siap untuk kepulangan
besok. Besoknya kami pulang sangat pagi, dan tepat sekitar jam 7 pagi, kami pun
menaiki pesawat untuk terbang kembali ke provinsi tercinta, Kalimantan Selatan.
Tepat sebelum menaiki
pesawat, kuhirup udara Makassar dalam-dalam. Sunggu pengalaman yang luar bisa
berharga dan berkesan yang pastinya akan aku bagikan kepada teman-teman semua. :)
Wassalamu’alaikum Wr.Wb